Transplantasi sel punca (stem cell transplant, disingkat SCT) adalah pemindahan sel punca darah dari donor atau tubuh Anda sendiri ke penerima.1
Transplantasi sel punca bertujuan untuk menghancurkan semua sel yang sakit dengan kemoterapi dan kemudian mengganti sel punca yang telah mati dengan sel punca darah.1
Sel punca darah cocok untuk ini karena merupakan sel yang belum matang yang dapat berkembang menjadi berbagai jenis sel darah dan bertanggung jawab untuk memproduksi darah. Sel punca darah ditemukan di sumsum tulang dan juga di aliran darah.1
Ebdon C et al. Surgery (Oxford). 2013;31:200–205.
Sel punca darah biasanya diambil dari aliran darah melalui proses yang disebut apheresis. Selama proses ini, darah diambil dari donor (Anda sendiri = transplantasi sel punca autologus, donor = transplantasi sel punca alogenik), sel punca dipisahkan dari darah dengan menggunakan mesin khusus. Sisa darah yang tidak digunakan akan dikembalikan ke dalam tubuh.3
Sebelum sel punca yang sehat ditransplantasikan ke tubuh pasien, pasien akan menerima kemoterapi dosis tinggi, yang akan membunuh hampir semua sel penghasil darah, termasuk sel yang sakit. Dengan menginjeksikan sel punca donor, sumsum tulang pasien kemudian diisi dengan sel punca baru yang sehat yang dapat memproduksi sel darah baru yang sehat.4,5
Transplantasi sel punca bertujuan untuk menghilangkan sel kanker dan mencapai kontrol penyakit dalam jangka panjang.1
Dalam transplantasi sel punca, donor dan penerima bisa jadi orang yang sama (transplantasi sel punca autologus) atau sel berasal dari donor atau anggota keluarga yang tidak memiliki hubungan darah (transplantasi sel punca alogenik).1
Referensi: