TRANSPLANTASI SEL PUNCA AUTOLOGUS

Dalam transplantasi sel punca autologus, donor dan penerima adalah orang yang sama, yang berarti pasien menerima sel punca dari tubuh sendiri sebagai bagian dari terapi.1

Cara kerja

Dalam transplantasi sel punca autologus, sel punca sehat dari tubuh pasien sendiri dikumpulkan dan disimpan. Pasien kemudian akan menerima kemoterapi dosis tinggi, yang tidak hanya akan menghancurkan sel limfoma tetapi juga akan membunuh sel punca. Setelah kemoterapi, sel punca yang disimpan akan dimasukkan kembali ke dalam tubuh untuk menggantikan sel punca yang hancur setelah kemoterapi. Sumsum tulang membutuhkan waktu sekitar 2 hingga 3 minggu untuk pulih.1,2

Ringkasan apa saja yang perlu diketahui mengenai transplantasi sel punca autologus

Transplantasi sel punca autologus digunakan untuk memulihkan sel punca setelah kemoterapi dosis tinggi.1
Pada transplantasi ini, penerima dan donor adalah orang yang sama.1

Prosedur transplantasi sel punca autologus3

1. Terapi penyelamatan (untuk menghancurkan sel kanker dan merangsang produksi sel punca)
2. Pengambilan sel punca
3. Kemoterapi dosis tinggi (untuk menghancurkan sel-sel limfoma)
4. Transplantasi (injeksi ulang sel punca pasien sendiri untuk memulihkan sistem sirkulasi darah)
5. Perawatan pemulihan – perawatan lanjutan dan pemantauan pasca-prosedur
 
Anda mungkin mengalami efek samping dari kemoterapi, atau dari injeksi sel punca itu sendiri.3,4

1. Terapi penyelamatan

 
Anda mungkin memerlukan kemoterapi penyelamatan untuk mengurangi derajat keparahan tumor semaksimal mungkin agar Anda memiliki peluang terbaik untuk merespons transplantasi sel punca.3

2. Pengambilan sel punca darah (“apheresis”)

 
Anda juga akan menerima terapi untuk merangsang produksi sel punca dalam sumsum tulang, dan membuat sel punca bergerak ke dalam aliran darah untuk dikumpulkan. Proses ini penting untuk memastikan pengambilan jumlah sel punca yang cukup untuk transplantasi.3
 
Setelah memiliki cukup sel punca dalam aliran darah, mesin pemisah sel akan menyaring sel punca dari darah, melalui proses yang dikenal sebagai apheresis. Sisa darah yang tidak digunakan akan dikembalikan ke dalam tubuh. Proses ini memerlukan waktu beberapa jam.3

3. Pengkondisian (kemoterapi dosis tinggi)

 
Setelah sel punca yang dikumpulkan cukup banyak, kemoterapi dosis tinggi diberikan lagi. Perawatan intens ini dirancang untuk menghancurkan sebanyak mungkin sel kanker dan juga membersihkan sel punca di dalam sumsum tulang untuk memberi ruang bagi sel yang baru.3

4. Transplantasi sel punca

 
1-2 hari setelah pengkondisian (kemoterapi dosis tinggi), sel punca darah pasien dimasukkan kembali ke dalam aliran darah.3 Sel punca ini akan tumbuh menjadi sel darah yang sehat. Beberapa pasien dapat langsung pulang setelah transplantasi sel punca, terutama jika transplantasi tersebut merupakan transplantasi autologus. Rawat inap hanya diperlukan jika timbul komplikasi.3,4

5. Perawatan pemulihan

 
Periode pasca-transplantasi bisa sangat menegangkan karena sistem kekebalan tubuh akan menjadi sangat lemah dan infeksi biasa dapat menjadi serius. Penting untuk segera mencari pertolongan medis jika mengalami gejala infeksi apa pun.3,5

Kemungkinan efek samping

Efek samping yang mungkin terjadi dari transplantasi sel punca autologus dijelaskan di bawah ini.

Kemoterapi dosis tinggi sering kali menyebabkan efek samping termasuk mukositis oral (sariawan), mual dan muntah. serta masalah pada usus seperti diare, konstipasi, dan buang angin.2
 
Kemoterapi dosis tinggi juga mengurangi jumlah sel darah putih, yang berarti pasien berisiko tinggi terkena infeksi selama periode ini, serta kekurangan sel darah merah (anemia).2 Pasien juga mungkin lebih berisiko mengalami memar dan perdarahan (trombositopenia).2
 
Ini adalah beberapa efek samping secara umum, tetapi efek samping lain juga dapat terjadi.3 Namun, komplikasi akibat penolakan jaringan tidak terjadi pada transplantasi autologus karena sel punca berasal dari tubuh pasien sendiri.4

Anda mungkin juga berminat meninjau topik:

Kemoimunoterapi

Jenis kemoimunoterapi apa saja yang tersedia? Di sini Anda dapat mengetahui info lebih lanjut tentang pilihan dan strategi kemoterapi untuk limfoma.

Terapi sel T CAR

Terapi sel T CAR adalah pilihan pengobatan yang relatif baru melalui pendekatan inovatif. Di sini Anda dapat mengetahui info lebih lanjut tentang berbagai jenis terapi dan cara kerjanya.

Transplantasi sel punca

Salah satu pilihan perawatan untuk limfoma adalah transplantasi sel punca, yang dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis: transplantasi sel punca autologus dan alogenik. Klik di sini untuk info gambaran umum.

Radioterapi

Radioterapi adalah bentuk pengobatan kanker yang banyak dipilih. Anda dapat membaca lebih lanjut tentang radioterapi di sini.

Terapi tertarget

Beberapa pilihan perawatan dirancang untuk secara khusus menargetkan dan menghambat pertumbuhan sel kanker, termasuk sel limfoma. Cari tahu lebih lanjut.

Sumber daya

Kandungan untuk ditonton dan dimuat turun boleh didapati di sini.

Referensi:

  1. 1. Lymphoma Action. Stem cell transplants. Available at https://lymphoma-action.org.uk/about-lymphoma-treatment-lymphoma/stem-cell-transplants (accessed 28 August 2024).
  2. 2. Lymphoma Action. Self (autologous) stem cell transplants. Available at https://lymphoma-action.org.uk/about-lymphoma-treatment-lymphoma-stem-cell-transplants/self-stem-cell-transplants (accessed 29 August 2024).
  3. 3. Lymphoma Action. Having a stem cell transplant. Available at https://lymphoma-action.org.uk/about-lymphoma-treatment-lymphoma-stem-cell-transplants/having-stem-cell-transplant (accessed 29 August 2024).
  4. 4. Cancer Research UK. Stem cell transplants for non-Hodgkin lymphoma. Available at https://www.cancerresearchuk.org/about-cancer/non-hodgkin-lymphoma/treatment/stem-cell-transplant (accessed 29 August 2024).
  5. 5. Cancer Research UK. Recover after a stem cell transplant. Available at https://www.cancerresearchuk.org/about-cancer/treatment/bone-marrow-stem-cell-transplants/after (accessed 29 August 2024).